Sinopsis Film : Changeling (2008) – Part 2

34

Kedua anak buahnya pergi dan Ybarra meminta Clark untuk berhenti menggali. Clark tidak mau berhenti sampai Ybarra memeganginya dan mengatakan kalau polisi akan melanjutkannya. Clark melempar sekop yang dipakainya, kemudian berlutut dan menangis di tanah. Ybarra menenangkan Clark sambil mengusap kepalanya dan mengatakan kalau semuanya telah berakhir.

Kembali ke rumah sakit jiwa, semua pasien berdiri di depan kamar masing-masing saat Dr. Steele memeriksa mereka. Saat berada di depan Collins, Dr. Steele meminta file miliknya dan mengatakan untuk memberi mereka berdua privasi. Perawat lalu membawa pasien yang lain kembali masuk ke kamar mereka. Dr. Steele mengatakan kalau Collins menolak untuk menerima pengobatan dan menolak makanan. Collins sudah 6 hari disana dan tidak mengalami kemajuan apapun atau mungkin mereka harus menjalani terapi strenuous.

“Kecuali kalau kau bersedia membuktikan bahwa kau telah jauh lebih baik dengan menandatangani ini.” Dan Dr, Steele lagi-lagi menyodorkan file yang belum juga ditandatangani Collins.

Collins hanya diam dan kemudian dengan kasarnya dia menghina Dr. Steele dan membuat Dr. Steele langsung memerintahkan Collins untuk dimasukkan ke kamar 18. Ini rupanya Collins sudah bisa membedakan bagaimana kapan waktunya untuk menggunakan bahasa yang benar seperti yang dikatakan oleh Dexter. Perawat kemudian membawa Collins ke kamar 18 dan di saat yang bersamaan pula, Briegleb datang bersama anggota dari gerejanya. Briegleb bertemu dengan Dr. Steele dan memberikan sebuah koran untuk dibacanya.

Saat perawat akan melakukan kejut elektrik pada Collins (seperti yang dilakukan pada Dexter), perawat yang lain datang dan menghentikan mereka. Collins menemui Dr. Steele dan Dr. Steele bertanya kembali apakah Collins mau menandatangani surat pernyataan itu, Collins masih menolak. Dr. Steele menghela nafas dan mengatakan kalau Collins bebas dan mengambil pakaiannya di ruang sebelah. Dr. Steele kembali pada korannya. Dia membaca sebuah berita: KIDS FOUND MURDERED IN RIVERSIDE (ANAK-ANAK TELAH DITEMUKAN TERBUNUH DI RIVERSIDE) yang ditulis oleh Los Angeles Times.

Saat Collins keluar dari rumah sakit jiwa, dia tidak bertemu dengan Briegleb. Collins terus berjalan dan mendengar saat seorang anak penjual koran meneriakkan headline berita yang tadi dibaca Dr. Steele yang mengasumsikan kalau Walter Collins telah tewas dalam pembunuhan di Riverside itu. Collins langsung lemas dan jatuh kalau saja pendeta Briegleb terlambat datang untuk menangkapnya.

Di kantornya, James Davis memarahi Kapten Jones tentang penanganannya terhadap kasus Christine Collins yang membuat departemen mereka ditertawakan dan memungkinkan mereka untuk bertanggung jawab secara perdata dan pidana.

“Tuan, tidak ada yang tahu apa yang terjadi di peternakan itu. Tidak kita, department sherrif, kantor marshall, dan juga Collins. Aku masih tidak yakin anaknya ada di antara korban Wineville.” Jelas Jones yang juga menjelaskan kalau ada foto 4 anak lain yang juga mirip dengan Walter Collins, dan bisa jadi juga Clark salah mengidentifikasi.

James Davis tidak peduli dan mengatakan kalau dia dan walikota ingin semua ini berlalu.

“Cara yang kau lakukan adalah berhenti bersikeras bahwa Walter Collins tidak berada di antara anak-anak yang dibunuh di peternakan terkutuk itu. Karena jika anak yang kau bawa kembali itu bukan Walter Collins dan dia tidak mati di peternakan itu, lalu dimana dia? Orang-orang ingin tahu mengapa kita belum menemukannya. Mengapa kita tidak mengerjakan pekerjaan kita. Di sisi lain, jika dia di antara anak-anak malang yang terbunuh di Wineville, maka pertanyaan aka berhenti. Ini keadaan memalukan yang sementara kau akan tanggung.” Jelas James Davis panjang lebar. Secara tidak langsung, Davis ingin Jones yang menjadi tameng dalam semua kesalahan dalam penyelidikan kepolisian.

Davis berkata kalau Walter Collins menghilang sudah hampir setahun, dan kalau Walter ditemukan maka itu seharusnya terjadi saat ini, entah dia di peternakan atau bukan, mungkin Walter sudah meninggal di suatu tempat.

“Ibunya lebih baik menerima itu sekarang atau nanti, bukan begitu?” tambah Davis dan Jones dengan berat hati menerima apa yang atasannya perintahkan.

Ybarra menginterogasi anak yang (mengaku) bernama Walter Collins dan mengatakan pada penjaga kalau dia menyerahkan anak itu untuk diadili. Anak itu menolak dan mengatakan kalau dia tidak melakukan apapun dan bahkan dia tidak disana ketika hal itu terjadi.

35

“Dengan berpura-pura menjadi Walter Collins, kau mengganggu penyelidikan polisi tentang penculikan dan pembunuhan. Kami bisa mendakwamu sebagai kaki tangan pembunuh itu. Itu sangat buruk. Penjara daerah lebih buruk daripada aula anak-anak atau rumah binaan.  Itu sangat buruk.” Jelas Ybarra.

“Kau tidak bisa melakukan itu. Aku hanya anak-anak.” Bantah anak itu.

Ybarra berkata kalau Sanford Clark juga adalah anak-anak berusia 15 tahun dan dia akan masuk penjara. Semua pembunuh dan kaki tangan masuk penjara dan semua orang tahu mengenai hal itu. Ybarra meminta petugas wanita untuk membawanya keluar dari ruang interogasi. Tapi kemudian anak itu mengatakan kalau dia tidak mau masuk penjara.

“Aku…Aku mengenal Los Angeles dimana mereka membuat film Tom Mix. Aku membayangkan jika aku bisa bertemu Tom Mix mungkin dia akan mengizinkanku mengendarai kudanya. Kudanya bernama Tony. Apa kau tahu itu?” tanya si anak ketika mulai menjelaskan. Ybarra hanya berkedip dan terus mendengarkan penjelasannya yang tidak diperdengarkan kepada kita.

Collins berada di tempat pendeta Briegleb. Pendeta datang dan menanyakan kabar Collins. Pendeta berasumsi bahwa pihak polisi sepertinya sedang menunggu apa tindakan Collins selanjutnya. Collins mengatakan kalau dia akan pulang dan dia telah memikirkan banyak hal tentang yang para polisi lakukan pada wanita itu (Dexter) dan kepada Walter.

“Aku biasa mengatakan padanya, ‘Kau tidak pernah memulai pertarungan, tapi kau selalu menyelesaikannya’, dan aku tidak memulai pertarungan ini, tapi aku akan menyelesaikannya.” Jelas Collins.

“Mrs. Collins, mulai sekarang aku kira kau adalah profile yang cukup tinggi bahkan polisi akan ragu mengejarmu di tempat terbuka, tapi aku harus memperingatkanmu bahwa hal itu busa berubah sangat cepat jika mereka merasa posisi mereka terancam. Sangat cepat tentu saja.” Jelas pendeta Briegleb.

36

“Apa yang akan mereka dapatkan dariku sekarang? Mereka tidak mendapatkan apa-apa.” Kata Collins sambil menangis. Memang benar, Collins bersikukuh untuk meyakini bahwa anaknya belum ditemukan polisi meskipun semua orang mengancamnya dengan mengurungnya di rumah sakit jiwa.

 

VANCOUVER, CANADA. September 20, 1928

Gordon Northcott tiba di Kanada dan bertemu saudari perempuannya di rumahnya. Saudaranya terlihat gugup saat menyambut Northcott datang, tapi dia tetap tersenyum dan tidak menyangka kalau dia akan kembali ke kota. Northcott hanya beralasan kalau dia hanya ingin memberikan kejutan pada saudarinya. Saudarinya mempersilahkan Northcott masuk. Northcott bermaksud untuk tinggal beberapa hari dan akan meminta izin dari suaminya, kemudian dia pamit untuk menggunakan kamar mandi karena dia ingin mandi setelah perjalanan jauh. Northcott mengucapkan terima kasih dan memeluk saudarinya sebelum akhirnya dia naik ke lantai atas untuk mandi. Suami dari saudarinya datang dan meminta istrinya untuk pergi ke rumah sebelah sementara dia akan menelepon polisi. Tidak lama kemudian polisi datang dan mengepung Northcott.

Di rumahnya, Collins mendapat kunjungan dari pendeta Briegleb yang membawa serta temannya Mr. Hahn yang bersimpati atas Collins yang kehilangan anaknya. Collins berterima kasih, tapi polisi belum mengidentifikasi mayat-mayat yang mereka temukan sebagai Walter Collins. Mr. Hahn membenarkan itu karena dia juga telah kehilangan anak perempuannya karena penyakit polio dan tidak seharipun berlalu tanpa memikirkannya. Dan ia membantu Collins atas nama anaknya.

Collins menceritakan kalau ia mendapatkan banyak telepon dari komisi polisi yang akan menolak kesaksiannya. Pendeta juga mendapat berita kalau komisi polisi akan mengatakan kalau Jones dan LAPD tidak melakukan kesalahan terhadap penyelidikan itu dan kesalahan sebenarnya terletak pada si anak (palsu) dan Collins sendiri. Collins mengatakan kalau dia akan menyewa seorang pengacara, tapi sayangnya pendeta telah mendatangi pengacara yang telah 4 kali memenangkan sidang dan dia tidak bersedia untuk membantu Collins. Dan ternyata Mr. Hahn datang untuk menjadi pengacara Collins.

“Setelah 15 tahun menjadi pengacara, aku belum pernah melihat seorangpun yang melawan begitu keras sepertimu, yang begitu keras di jalan keadilan.” Jelas Mr. Hahn. Collins tersenyum dan berterima kasih.

Hal pertama yang dilakukan oleh Mr. Hahn adalah datang ke rumah sakit jiwa dan membawa surat perintah pengadilan untuk secepatnya melepaskan semua wanita yang ditahan di lembaga itu dengan penandaan kode 12.

37

Perawat itu melihat Collins dan pendeta Briegleb berada di samping Mr. Hahn. Perawat itu sempat menolak tapi setelah Mr. Hahn mengatakan kalau dia akan dipenjara karena menghalangi proses persidangan, maka dia akan segera dikirim ke dalam penjara, perawat itu akhirnya membiarkan pengacara dan semua orang yang datang bersamanya untuk membebaskan semua wanita dengan kode 12.

Para wanita berbaris dan keluar dari rumah sakit jiwa. Collins menunggu di bawah tangga dan melihat Dexter juga keluar dari sana. Dexter menatap Collins dengan bangga dan rasa penuh terima kasih, begitu juga dengan Collins. Scene ini begitu emosional yang terjadi antara kedua wanita, walaupun mereka tidak mengatakan sepatah katapun satu sama lain, tapi saya seolah bisa merasakan kalau Collins dan Dexter merasa begitu bahagia bisa keluar dari semua ketidak adilan ini.

Di stasiun, Northcott sepertinya baru saja tiba di Los Angeles. Seorang jurnalis menanyakan tentang keadaan Northcott.

Dengan senyum sumringah Northcott menjawab, “Oh, aku merasa baik-baik saja. Aku sedang dalam liburan seperti yang kalian tahu.  Itu benar-benar liburan yang menyenangkan. Polisi pastinya menyediakanku dengan banyak hiburan.” Katanya.

Para  jurnalis terus bertanya bagaimana Northcott bersembunyi selama ini, tapi dia tidak pernah melakukannya. Juga tidak tahu kalau dia sedang dicari sampai beberapa lama sebelum ini.

“Apa kau tahu untuk apa polisi mencarimu?” tanya salah satu jurnalis.

38

“Tidak, tapi aku membayangkan itu ide yang bagus jika aku tetap menjauh.” Jelas Northcott masih dengan senyumnya yang tanpa rasa bersalah.

Jurnalis bertanya lagi apakah Northcott memiliki sesuatu untuk dikatakan pada semua orang tua dari anak-anak yang sudah ia bunuh dan Northcott menjawab ‘No comment’ Dia kemudian dibawa pergi oleh petugas polisi.

Walikota Cryer datang ke kantor Davis dan melemparkan selembar kertas.

“Panggilan tertulis, permintaan untuk pernyataan, jawaban-jawaban interogasi. Menghormati Mr. Hahn dan klien barunya, Christine Collins.” Jelas Walikota.

Walikota menyatakan kalau semua dewan menyetujui penyelidikan ini. Davis mengumpat. Walikota mengatakan kalau tahun ini adalah tahun pemilihan dan dia tidak mampu menghadapi tekanan yang seperti ini. Davis menjelaskan kalau masalah ini sudah berlalu dan memerintahkan Jones untuk mengatasi semuanya. Tapi Walikota mengatakan kalau pengakuan tentang kesalahan Kapten Jones tidak akan cukup baik untuk mengatasi semua masalah ini. Davis terkejut dengan perkataan Walikota yang sepertinya juga menginginkan Davis untuk mengakui kesalahannya.

39

Collins bercermin, seolah ia sedang menguatkan hati sebelum ia hadir di persidangan. Dalam perjalanan menuju kesana, Collins melihat banyak warga yang berdemo di depan pengadilan. Pendeta Briegleb menjelaskan kalau mereka memprotes terkait masalah Walter Collins dan dirinya, dan ini merupakan aksi protes paling besar yang pernah terjadi. Mr. Harris juga ada di tengah-tengah warga yang protes dan memberi salam saat Collins melewatinya.

“Tuhan bekerja dengan cara misterius, Mrs. Collins.” Kata pendeta Briegleb.

Persidangan akan segera dimulai. Hakim menghimbau semua orang yang berada disana untuk tetap tenang selama sidang berlangsung. Dan semua orang harus mendengarkan meskipun mereka harus duduk disana selama seminggu. Salah satu dari panitera memberitahu kalau dia tidak melihat satupun anggota dari komisi polisi yang datang ke persidangan. Selagi Hakim mencari James Davis dan Kapten Jones, seseorang datang menghampiri Mr. Hahn dan setelah itu Mr. Hahn meminta Collins untuk pergi ke ruang sidang yang lain bersamanya.

Itu adalah persidangan kasus dengan tersangka Gordon Northcott. Jeanne Clay menyapa Collins dan memperkenalkan dirinya dan suaminya saat Collins duduk. Jeanne juga telah kehilangan anaknya, David, yang termasuk dalam daftar anak-anak yang telah menjadi korban Northcott (saat itu entah Collins menyadari secara betul atau tidak bahwa dia berada di persidangan Northcott, karena dia terlihat bingung dengan semua yang dibicarakan Mrs. Clay).

Hakim datang, semua hadirin berdiri dan kembali duduk. Northcott datang dengan jas dan penampilan yang rapi, tak lupa dengan senyumannya yang khas.

“Oh hey. Aku melihatmu di koran. Kau mempunyai keberanian, membuktikan kebenaran kepada polisi seperti itu.” Sapa Northcott pada Collins saat dia melihatnya. Collins hanya diam walaupun sesaat ia seperti ingin mengatakan sesuatu pada Northcott.

“Gordon Stewart Northcott. Kau bertanggung jawab terhadap 3 pembunuhan tingkat pertama, dengan tambahan 17 di bawah tinjauan oleh kantor pengacara daerah. Bagaimana pembelaanmu?” tanya Hakim.

 

“Oh, tidak bersalah, yang mulia.” Jawab Northcott yang membuat Mr. Clay memegangi kepalanya dan beberapa dari hadirin berbisik. Hakim kemudian mempersilahkan Northcott untuk duduk.

Sebelum duduk, Northcott bahkan sempat melihat ke belakang, ke arah Collins dengan senyum gilanya, kemudian duduk dan merapikan rambut di balik telinganya. Collins benar-benar tidak habis pikir dengan semua diamnya.

Dalam persidangan yang lain, Mr. Hahn mendengarkan penjelasan Kapten Jones yang mejadi saksi dari pihak kepolisian mengenai Walter yang dilaporkan hilang pada 10 Maret 1928 dan mendapatkan telegram yang menunjukkan bahwa anak dengan ciri-ciri yang sama dengan Walter Collins telah ditemukan di DeKalb. Setelah ditanya, anak itu memang mengaku sebagai Walter Collins. Mr. Hahn kembali bertanya karena Mrs. Collins memang benar karena tidak mengakui kalau anak itu bukalah Walter anaknya, dan kenapa Jones memutuskan untuk melakukan test psikologis.

“Dia sering berlaku tenang dan menyendiri dan tak berperasaan, terutama dengan anak yang kami temukan di DeKalb dan dalam pembicaraan kami berikutnya. Itu karena kelakuannya yang mengganggu maka aku menyerahkannya untuk diawasi di ruangan sakit jiwa di Rumah Sakit Los Angeles County. “ jelas Jones.

Seketika itu juga Mr. Hahn membenarkan. Jones telah menggunakan kekuasaannya untuk mengurung seorang wanita tidak bersalah untuk dijebloskan di rumah sakit jiwa. Jones terus berbicara dengan suara yang keras kalau Collins tidak dijebloskan. Pengacara Hahn bertanya lalu dia menyebutnya dengan apa.

“Dia tidak dijebloskan, dia dikawal.” Katanya, dan para hadirin menertawakannya.

Jones melihat ke belakang pada semua orang yang menertawakannya. Dia kemudian melihat Collins yang menatapnya dengan dingin.

“Dikawal, dijebloskan. Kata kerja bukan persoalan, Kapten. Persoalannya adalah penahanannya diperintahkan tanpa surat perintah. Aku memegang salinan tebusannya. Dari pernyataan tertulis kegilaan yang menjadi persoalan dalam kasus negara bagian California melawan Christine Collins.”  Kata Mr. Hahn seraya menunjukkan surat di tangannya pada sejumlah panitera.

Mr. Hahn kemudian bertanya siapa yang menandatangani surat itu dan Jones mengaku kalau itu adalah dirinya.

“Dan jika yang kukatakan ini benar, seorang wanita dijebloskan ke dalam ruangan sakit jiwa tanpa surat perintah, karena tidak ada surat perintah yang ada. Dan itu akhirnya ditulis beberapa hari kemudian, tidak perlu tanda tangan atau harus ke hakim karena dia sudah berada di rumah sakit jiwa! Apakah ini benar, Kapten?” tanya Mr. Hahn.

“Secara teknis, ya. Langkah-langkah diluar kebiasaan diperlukan karena kami berurusan… Kami berurusan dengan situasi yang luar biasa. Sekarang, ini kesalahan kami bahwa kami diperdaya oleh anak yang mengaku menjadi Walter Collins? Tidak. Mengingat klaim sang anak dan kelakuannya yang mengganggu, siapa yang tidak akan mulai berpikir ada sesuatu persoalan padanya?” jelas Jones.

Mr. Hahn bertanya apakah karena Collins tidak mau mempercayainya? Jones menjawab bukan, tapi karena Collins tidak mau mendengar dan karena Collins bersikeras menjadi keras kepala dan bersikeras untuk mengatasi masalahnya sendiri yang mana seharusnya dia bisa menyerahkan pada pihak kepolisian. Mr. Hahn menyela perkataan Jones.

“Karena dia bertarung untuk hidup anaknya! Seorang anak yang mungkin masih hidup sementara kau membuang waktu berhargamu membantah bahwa yang kau lakukan salah! Dan pada akhirnya, itu yang terjadi, benar?” bentak Mr. Hahn pada Jones. “Pada saat semua ini terjadi, di saat yang sama, Walter Collins dibunuh secara brutal, bersama 19 anak lainnya di peternakan Northcott di Wineville. Apa itu benar, Kapten?” tanya Mr. Hahn lagi.

Dengan wajah menyesalnya (entah benar-benar menyesal atau tidak), Jones membenarkan itu. Mr. Hahn tidak memiliki apapun lagi untuk ditanyakan dan kembali duduk seiring dengan tepuk tangan para hadirin. Kapten Jones melihat pada Collins begitu juga sebaliknya. Pandangan mereka seperti sulit untuk diartikan.

Di stasiun, James Davis mengantar kembali anak yang mengaku sebagai Walter Collins yang dia sebut telah menyebabkan masalah belakangan ini, sebagai Arthur Hutchins dari Cedar Rapids, Lowa. James Davis menambahkan bahwa kepolisian telah memecahkan 2 misteri dan meminta kepada semua jurnalis untuk memberikan kolom dalam koran yang memuji kinerja kepolisian. James Davis kemudian memperkenalkan para jurnalis pada Mrs. Janet Hutchins yang adalah ibu dari Arthur Hutchins.

James Davis memberikan sebuah pakaian yang dia ingin Arthur kenakan. Arthur menolak untuk memberikan ucapan terima kasih dan mengatakan kalau itu semua adalah kesalahan polisi yang mengatakan kalau Arthur adalah Walter Collins. Ibunya lalu membawa Arthur masuk ke dalam kereta dan James Davis mempersilahkan semua orang untuk menyalahkan polisi atas kesalahan mereka. *ini ngeles banget sih ah*

 

Dalam pengadilan, Collins memberikan kesaksian di hari saat anaknya menghilang. Kemudian James Davis yang membela Jones yang telah melakukan tindakan yang benar berdasarkan aturan kepolisian. Kemudian seorang dokter gigi yang menerangkan kalau Collins mengidap diastema. Kemudian guru Walter Collins yang memberikan kesaksian bahwa anak yang mengaku sebagai Walter Collins tidak pernah datang ke kelasnya. Kemudian kesaksian Dr. Steele yang bekerja di bawah perintah dari pihak kepolisian untuk ‘mengawal’ orang-orang yang secara sosial tidak dapat diterima. Collins memberikan penjelasan juga tentang ciri-ciri fisik Arthur yang 3 inch lebih pendek dari angka pengukuran terakhir Walter.

Dalam persidangan Northcott, Ybarra memberikan keterangannya mengenai foto-foto yang Sanford Clark berikan padanya dan bahwa dia juga yang membantu Northcott membunuh anak-anak itu.

41

Para juri diminta untuk melihat foto-foto dari TKP yang telah dibagikan oleh jaksa penuntut. Barang bukti juga dihadirkan dalam persidangan; sepatu, kapak dengan bercak darah, dan foto-foto lain dari TKP.

42

Collins hanya menunduk saat dia menghadiri persidangan itu. Tidak mengerti apa yang tengah berkecamuk dalam dadanya. Pendeta Briegleb datang ke rumah Collins dan melihatnya sedang berada di dalam kamar Walter.

“Ketika Walter disini, aku terbiasa melangkah ke kamarnya ketika dia tidur. Dan walaupun aku  tidak bisa melihat atau mendengarnya, aku bisa merasakannya. Itu sebabnya aku tidak merasa Walter telah meninggal. Aku masih bisa merasakannya.” Jelas Collins yang berdiri dekat jendela dengan tirai yang setengah terbuka.

43

Collins merasa yakin kalau Walter masih hidup, dan polisi tidak bisa mengidentifikasi semuanya dengan benar, juga Clark yang mungkin saja melakukan kesalahan saat memilih foto Walter.

“Aku mengerti kau tidak ingin menerima ini. Ibu mana yang mau? Tapi aku pikir ini waktunya kau untuk melangkah ke depan dan memulai kembali untuk dirimu sendiri. Anakmu ingin kau untuk melangkah ke depan.” Kata pendeta Briegleb yang melangkah mendekat pada Collins.

“Mungkin. Mungkin dia ingin aku tetap mencarinya. Mungkin dia berada di suatu tempat menungguku.” Kata Collins.

Pendeta Briegleb percaya bahwa Walter sedang menunggu. “Aku percaya dia menunggu di tempat dimana kita semua akan pergi suatu hari nanti untuk berkumpul dengan orang yang kita sayangi. Dan di hari itu, dia akan tahu dari depan ke belakang, akhir ke akhir, hati ke jiwa, bahwa kau mampu melakukan segala yang kau mampu, Mrs. Collins. Segalanya.” Kata pendeta.

44

45

46

Collins menangis dan memejamkan matanya. Dia mengusap wajahnya dengan sebuah saputangan. Pendeta mengatakan padanya kalau mereka harus segera pergi. Sebelum Collins meninggalkan kamar anaknya, ia memandangi gambar yang pernah dibuat oleh Walter dan ditempel pada dinding kamarnya. Collins seolah sedikit menjadi kuat dengan sedikit senyum setelah memandang gambar itu.

Dalam persidangan, kasus antara pihak kepolisian dengan Christina Collins, hakim membacakan beberapa putusan.

“Pertemuan ini sekarang akan memerintahkan. Panitia sekarang sudah mendengar semua kesaksian, dan mengingat fakta yang dihadirkan, kami merekomendasikan skorsing terhadap Kapten Jones menjadi selamanya.” Ucap Hakim.

Semua hadirin bertepuk tangan mendengar putusan itu. Jones hanya diam dengan tangan tetap bersedekap di depan badannya. Collins tersenyum dengan mata berkaca-kaca.

Di persidangan putusan untuk Northcott, juri akan membacakan sebuah putusan untuk Northcott. Hakim mempersilahkan Northcott untuk berdiri.

Chairman Thrope, dalam sidang kasus antara pihak kepolisian dengan Christina Collins berkata lagi, “Kedua, langkah-langkah itu diambil untuk menyelidiki perubahan dalam hukum yang berlaku dan prosedur oleh warga negara dari kota ini yang bisa menjadi subjek untuk penahanan di fasilitas kejiwaan daerah.” Kata hakim lagi dan para hadirin bertepuk tangan lagi.

Perwakilan juri, Mr. Fordman, akan membacakan putusan untuk Northcott.

“Kami juri menemukan terdakwa, Gordon Stewart Northcott, bersalah atas pembunuhan tingkat pertama.” Kata Mr. Fordman.

 

“Akhirnya, pemulihan kepercayaan publik kepada departemen polisi hanya bisa dicapai dengan memindahkan kepala polisi, dan panitia ini juga merekomendasikan. Pemeriksaan diakhiri.” Ucap Chairman Thrope.

47

Sekali lagi hadirin bertepuk tangan. Collins terlihat menangis dan sepertinya dia merasa bahwa keadilan telah ada untuknya. James Davis keluar ruang sidang saat hadirin masih bertepuk tangan. Collins memandang Davis dengan tatapan dingin, hingga akhirnya dia tersenyum lega.

 

“Apakah terdakwa ingin membuat pernyataan sebelum penghakiman?” tanya hakim pada Northcott.

“Aku ingin membuat lebih jelas bahwa aku tidak pernah sekalipun mendapat keadilan darimu, Yang mulia. Dari pengadilan ini, datu-satunya yang berharga disini adalah dia.” Kata Northcott dan menunjuk pada Collins yang hanya menatapnya. “Karena dia satu-satunya yang tidak pernah bicara buruk tentangku kepada wartawan. Dia satu-satunya yang mengerti apa rasanya dijebak oleh polisi untuk sesuatu yang tidak kau lakukan.” Lanjutnya.

Hakim kemudian menghentikan Northcott, tapi dia masih melanjutkan, “Dan kemudian dibuang ke dalam lubang, sampai membusuk dan bernanah dan dilupakan dan menjadi lemah, apa itu benar?” ucap Northcott yang mulai menjadi emosi.

Northcott kemudian mengatakan pada Collins, “Mrs. Collins, aku tidak pernah membunuh anakmu. Aku tidak pernah mencelakai Walter. Dia seorang malaikat.” Katanya sebelum dia diseret oleh pengacaranya. Hakim terus berteriak pada Northcott dan pengacaranya untuk mengendalikan emosi kliennya. Collins seolah shock karena tiba-tiba pria itu mendekat padanya, apalagi mengatakan kalau Walter adalah seorang malaikat.

“Gordon Stewart Northcott, ini keputusan dari pengadilan ini, bahwa kau dikirim ke penjara San Quentin, dimana kau akan ditahan dalam kurungan tersendiri selama 2 tahun, sampai 2 Oktober 1930. Pada tanggal itu, kau akan digantung sampai mati. Semoga Tuhan mengampuni jiwamu.” Kata hakim mengakhiri sebelum ia memukul palu. Collins dan Mr & Mrs. Grey juga menangis. Ybarra terlihat menyaksikan ketiganya tapi kemudian dia pergi saat Northcott juga dibawa pergi bersama pengacaranya. Mr. Hahn melihat Collins yang menahan tangisnya, dengan prihatin. Mungkin yang dirasakan Collins adalah kebimbangan antara pengakuan Northcott yang mengatakan kalau dia tidak pernah membunuh Walter dan hasil identifikasi polisi yang mengatakan bahwa jasad Walter ada di salah satu dari semua korban yang ditemukan di peternakan.

 

Dalam perjalanan pulang, Collins melewati sekolah anaknya dimana setiap pagi, saat Walter bersamanya, dia selalu mengantar Walter hingga depan sekolah, sebelum dia berangkat bekerja. Tapi Collins terlihat lebih tegar saat dia melewati sekolah itu.

 

September 30, 1930

Dua tahun setelah semua kasus menemui putusannya, Collins bekerja seperti biasanya. Dia keluar dari areal kerja dan meminta 10 menit untuk beristirahat pada Mr. Harris.

“Kau tahu? Dari hari-hari ini kau mungkin sebetulnya mempertimbangkan mengambil satu dari istirahat 10 menit. Itu mungkin baik bagimu.” Ucap Mr. Harris. Collins tersenyum dan mengatakan ‘mari kita lihat’ dan kemudian masuk ke sebuah ruangan.

Ternyata Collins masih melakukan pencarian terhadap Walter setiap harinya. “Ini Christine Collins. Aku menelpon kemarin. Aku ingin tahu jika kau punya kesempatan untuk melihat berkas-berkas dan lihat jika ada kesamaan dengan anakku, Walter Collins. Aku mengerti. Jika kau tidak keberatan, daku akan menelpon kembali dalam sebulan. Terima kasih banyak.” Ucap Collins dan menutup teleponnya.

Collins menyapa Mr. Hahn yang datang dan melihat apa yang sedang dia lakukan. Mr. Hahn mengatakan kalau dia justru ingin mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan Walter, karena dia telah menerima sebuah telegram aneh, sangat aneh, dari Gordon Northcott.

“Dia minta untuk menemuimu.”

“Kenapa?” tanya Collins.

“Dia bilang dia tahu kau masih mencari anakmu, dan sebelum dia mati… Dia mengatakan dia berbohong ketika dia bersaksi bahwa dia tidak membunuh Walter. Christine, dia akhirnya mengakui bahwa dia melakukannya. Dia bilang jika kau menemuinya di penjara, dia akan menceritakan kebenarannya di depan wajahmu jadi kau bisa melanjutkan hidupmu dan memiliki kedamaian.” Ucap Mr. Hahn.

Collins menahan tangisnya walaupun akhirnya dia tetap menangis.

 

Collins dalam perjalanan untuk menemui Northcott yang sedang dipersiapkan untuk dieksekusi di penjara San Quentin. Mr. Hahn telah mempersiapkan semuanya hingga ia menghabiskan waktu sarapan paginya untuk membuat Collins menjadi wanita pertama dalam 30 tahun ini yang diizinkan oleh negara bagian untuk mengunjungi seorang pembunuh berantai pada malam eksekusinya.

Di penjara San Quentin, Collins menemui Northcott yang dibawa masuk ke ruang kunjungan oleh dua orang penjaga.

“Tidakkah kau seharusnya membawa rokok?” sapa Northcott pada Collins yang hanya mengatakan kalau dia menginginkan Collins untuk datang.

“Kau bilang itu, jika aku datang kau akan menceritakan kepadaku kebenaran tentang anakku.”

49

“Kau benar. Aku mengatakan itu. Tapi lihat, masalahnya adalah aku tidak menyangka kau akan datang. Dan sekarang…”

“Dan sekarang apa?” tanya Collins.

“Aku hanya tidak mengharap kau… Aku tidak ingin bertemu denganmu.”

“Kau tidak ingin bertemu denganku?” tanya Collins lagi.

“Tidak. Lihat. Aku tidak bisa melakukan ini. Aku tidak ingin bicara padamu. Aku tidak bisa bicara padamu sekarang, tidak dengan apa yang akan mereka lakukan besok padaku. Satu hak, Mrs. Collins, mengirim telegram, itu sungguh mudah. Tapi ketika disini, sekarang, secara personal, kau tahu, aku hanya, aku tidak bisa…Aku tidak bisa menceritakan padamu apa yang ingin kau dengar, Mrs. Collins.”

“Mengapa?”

“Karena aku tidak ingin pergi ke neraka dengan kebohongan di mulutku. Lihat, aku melakukan penebusan dosaku, dan aku meminta kepada Tuhan untuk mengampuni aku dan Dia mengampuniku, sejauh aku tahu. Dan sejak waktu itu aku sungguh selalu merasa baik. Tapi jika aku berbohong sekarang, jika aku melakukan dosa apapun sekarang, aku kehabisan waktu disini, dan aku tidak akan diampuni lagi. Dan aku akan mengatakan padamu datu hal, aku tidak akan masuk neraka. Aku tidak…” kata Northcott kemudian dia mendadak menjadi emosional dan berdiri dari tempat duduknya untuk melihat pada jendela.

Collins mengingatkan pada Northcott bahwa dia yang memintanya datang kesana. Collins mendekat pada Northcott dan memintanya untuk menatap Collins.

50

“Apa kau membunuh anakku?” tanya Collins. Northcott mengatakan kalau dia tidak tahu apa yang sedang dikatakan Collins, tapi Collins mengatakan kalau dia tahu dan bertanya sekali lagi bertanya apakah dia membunuh anaknya.

Northcott terus mengatakan kalau dia tidak ingin mengatakan apapun padanya sekarang.

51

Seketika Collins mencengkeram baju Northcott dan menyudutkannya pada teralis di jendela sambil terus menerus bertanya apakah Northcott membunuh anaknya. Penjaga dengan ragu-ragu mulai mendekati mereka. Collins semakin histeris dan terus menerus mendorong dan menghentakkan Northcott ke jendela sedangkan Northcott terus mengatakan kalau dia tidak tahu.

“Kau tahu namanya! Kau panggil dia malaikat!” teriak Collins yang tak lepas dari Northcott.

Northcott seolah  menertawakan Collins sampai Collins mengatakan kalau dia berharap Northcott pergi ke neraka. Northcott langsung berubah menjadi ketakutan dan memanggi penjaga sementara Collins terus bertanya apakah dia membunuh Walter. Petugas lalu datang dan memisahkan mereka berdua lalu membawa Northcott keluar dari ruangan itu.

52

“Apakah kau membunuh anakku?” teriak Collins saat petugas telah membawanya keluar.

 

Pada hari eksekusi, beberapa orang termasuk Collins telah berkumpul di tempat dimana Northcott akan dieksekusi. Sebelum dia naik ke tempat eksekusi, seorang pria membacakan vonis untuknya.

“Gordon Stewart Northcott, kau dihukum karena pembunuhan, hukumannya adalah digantung mati. Tidak ada penundaan atau penangguhan, oleh karena itu eksekusi akan dilakukan sebagaimana ditetapkan dibawah undang-undang Negara Bagian California. Kau punya kata-kata terakhir?” tanya pria itu. Northcott mengatakan tidak. Wajahnya tidak seperti biasanya yang penuh dengan rasa tidak bersalah, dia terlihat ketakutan sejak Collins mengatakan kalau ia akan pergi ke neraka.

Tapi kemudian dia tersenyum. “Aku akan tetap bersih setelah aku mengaku kan pendeta? Aku akan tetap bersih seperti yang kau katakan?” tanya Northcott kemudian pada seorang pendeta yang ada tidak jauh dari tempatnya berdiri. Pendeta itu hanya mengangguk.

Northcott didorong untuk menaiki tangga menuju tiang gantungan setelah sebelumnya dia bertanya apakah semua ini akan terasa menyakitkan. Saat penjaga terus mendorongnya, Northcott sempat berteriak pada mereka untuk jangan membuatnya jalan terlalu cepat. Northcott menolak saat dia berada di depan tiang gantungan.

“13 langkah. 13 langkah. Tapi aku tidak menyentuh mereka semua, kau baj*****. Aku tidak menyentuh mereka semua.” Katanya sambil terus menangis.

53

Dia bahkan meminta tolong pada siapapun yang ada disana dan berkali-kali mengucapkan nama Tuhan dan meminta mereka berdoa untuknya. Pendeta dan semua saksi yang datang untuk menyaksikan eksekusinya hanya memandangnya. Para jurnalis, mereka semua mencatat kejadian demi kejadian dengan kertas dan pensil mereka.

54

55

Northcott ditutup wajahnya dengan sebuah kain hitam kemudian dipasangkan tali pada lehernya. Dia sempat bernyanyi, menyanyikan lagu yang saya tahu itu adalah lagu ‘malam kudus’. Pria yang tadi membacakan vonis, melihat jam dan saat tiba waktunya, dia mengangguk pada seorang penjaga untuk menarik tuas pembuka lantai tiang gantungan sehingga Northcott menggantung ke bawah. Dia sempat meronta-ronta. Collins tidak mampu lagi melihat dan menundukkan kepalanya setelah sempat saling menggenggam  tangan dengan Mrs. Clay. Northcott akhirnya berhenti meronta. Penjaga melihat keadaannya dari atas kemudian seorang dokter datang dan memeriksa detak jantung Northcott dengan stetoskop. Dan Northcott telah melewati eksekusinya.

 

February 27, 1935

Masih di Pasific Telephone and Telegraph, Collins kini duduk di kantornya bersama pekerjaannya. Sepertinya dia sudah naik jabatan. 5 rekan kerjanya datang dan mengajaknya untuk datang ke sebuah acara malam ini. Collins menolak karena dia mempunyain jutaan hal yang masih harus dilakukan. Saat Collins berbalik, seseorang mengetuk pintu ruangannya lagi dan saat dia kira itu adalah teman-temannya, ternyata itu Ben Harris.

“Aku akan bertemu beberapa teman di Musso dan Frank untuk makan malam. Mereka akan menyambungkan upacara film ke dalam restoran. Seharusnya menjadi malam yang hebat. Aku ingin kau datang.” Katanya dengan sangat sangat sopan. Saya merasa kalau Mr. Harris memiliki perasaan yang special pada Collins.

“Aku punya banyak pekerjaan yang harus dikerjakan.” Mr. Harris langsung mengerti dan mengucapkan selamat malam sebelum ia pergi.

Tak lama kemudian Collins memanggilnya kembali dan mengatakan kalau dia memasukkan $2 untuk It Happened One Night untuk memenangkan Best Picture. “Rasanya aku satu-satunya orang yang berpikir film itu mempunyai peluang melawan Cleopatra. Tapi jika film itu menang, kau mau merayakannya besok pada makan malam?” ajak Collins.

56

57

“Ini adalah janji, Christine. Sampai jumpa.” Sambut Mr. Harris. Dan mengatakan jika Collins menang dia akan meneleponnya.

Collins mendengar lewat radio kalau It Happened One Night memenangkan Best Picture. Dan dia melonjak kegirangan sampai telepon di kantornya berdering. Dia kira telepon itu dari Harris tapi ternyata adalah telepon dari seorang wanita, padahal sebelumnya Collins sempat mengatakan sesuatu tentang makan malam.

“Ini Mrs. Clay. Kau ingat aku?” tanya wanita itu. Ekspresi wajah Collins langsung berubah. Collins mengatakan kalau dia tentu saja mengingat Mrs. Clay. “Aku merasa harus menelponmu.”

58

“Ada apa?” tanya Collins.

“Polisi baru saja menelpon. Mereka menemukan sang anak, Crhistine.”

“Dimana?” tanya Collins. Matanya mulai berkaca-kaca.

“Daerah Lincoln Heights Precinct. Kami berangkat sekarang.”

Collins bergegas pergi untuk menemui Mrs. Clay. Setelah tiba di kantor polisi, Collins bahkan berlarian saat menaiki tangga. Dia terus berlari sampai bertemu dengan Mrs. Clay. Polisi sedang menginterogasi anaknya, Mrs. Clay yakin kalau anaknya, David, masih hidup.

59

Mr. Clay melihat anaknya yang sedang ditanya oleh polisi dan mengajak istrinya untuk ikut melihat, begitu juga dengan Collins. Anak itu memberikan keterangan mengenai kronologi kejadian saat dia diculik. Saat David sedang berjalan seusai pulang sekolah, Northcott membawanya pergi untuk meminta bantuan menolong anjing yang sakit. Setelah David masuk ke dalam mobil, mereka mengajak David untuk berkeliling lama sekali dan kemudian berakhir di peternakan.

Diperlihatkan di dalam ruang interogasi, David bersama dengan detektif Ybarra. Kembali pada saat David di paksa masuk ke dalam peternakan oleh Northcott, David sempat meronta tap kemudian Northcott menggendongnya. Clark juga ada disana, dia berlari tanpa bisa berbuat apapun. David mengatakan kalau pada saat  itu dia bersama dengan 5 orang anak lainnya. Ybarra bertanya apakah David bicara dengan mereka dan apakah David tahu nama-nama mereka.

60

“Yeah. 2 diantaranya bersaudara. Aku rasa nama terakhir mereka Winslow. Yang tua bernama Jeffrey. Dan Walter.” Jelas David. Ybarra langsung tertarik saat dia mendengar nama Walter.

“Apa kamu mengingat nama belakang Walter?”

David terus mengingat hingga dia mengatakan “Collins.”

61

“Walter Collins.” Tambahnya. Collins menahan tangisnya saat mendengar bahwa anaknya benar-benar telah menjadi korban dari Northcott.

“Katakan sesuatu mengapa kau hanya mengingat beberapa nama anak-anak, bagaimana bisa kau mengingat nama panjangnya?” tanya Ybarra.

“Karena apa yang terjadi. Walter dan Jeffrey sedang berbicara. Mereka memeriksa sekitar, dan mereka menemukan bagian kurungan dimana kawatnya berantakan. Mungkin cukup membuat ruang untuk keluar dari sini dan lari. Itu akan membuat bunyi yang nyaring. Dan jika itu tidak cukup lebar, maka kita akan tersangkut.”

Pada flash back, ketiga anak itu berhasil keluar dan merencanakan untuk lari dan berpencar ke arah yang berbeda karena mereka tidak akan bisa menangkap mereka semua. Saat Jeffrey dan Walter berhasil lari, kaki David tersangkut dan Walter kembali untuk membantunya. Saat itu juga Clark dan Northcott datang membawa senapan dan memburu mereka yang kabur. Dia bahkan melepaskan beberapa tembakan ke arah anak-anak. Clark diperintahkan untuk memeriksa anak lainnya dan mereka semua masih ada disana. Saat itu, Clark dan Northcott mengendarai mobil dan pergi untuk mencari ketiga akan yang melarikan diri. Saat itu David berpisah dengan mereka, sementara Walter dan Jeffrey berlari ke arah yang sama.

“Itu terakhir kali aku melihat mereka.”
“Jadi kau tidak tahu jika salah satu atau keduanya tertangkap?” tanya Ybarra.

“Tidak. Yang aku tahu, jika Walter tidak kembali untukku aku merasa aku tidak bisa keluar dari sana.” Jelas David.

Ybarra menanyakan apa yang terjadi setelahnya. David terus berjalan dan menghindar dai jalan utama, sampai dia melihat kereta berhenti di persimpangan dan David melompat ke dalamnya. Ybarra bertanya lagi kenapa David tidak mengatakan kepada diapapun mengenai apa yang terjadi.

“Aku takut. Aku pikir mereka akan datang mengejarku atau teman-temanku. Jadi aku tidak mengatakan pada siapapun. Aku sendirian sampai aku mendapat makanan gratis dari wanita ini, Ms. Lansing.  Aku katakan padanya aku yatim piatu. Dia bilang aku boleh tinggal dan aku tinggal. Setiap malam aku terbangun memikirkan mereka ada di luar jendelaku. Lalu aku mendengar pembicaraan polisi di radio tentang apa yang terjadi di peternakan. Dan aku berpikir, ‘pastinya aku tidak bisa kembali sekarang’” jelasnya. Ybarra bertanya kenapa tidak. “Sejak aku tidak mengatakan pada siapapun tentang apa yang terjadi, aku takut mereka akan menyalahkanku karena kematian anak-anak itu. Jadi aku menjauh.” Jawab David yang suaranya mulai bergetar. Collins masih menahan tangisnya.

“Apa yang membuatmu baru muncul sekarang, setelah semua ini?” tanya Ybarra.

62

“Aku sungguh merindukan ibuku. Aku sungguh merindukan ayahku. Aku hanya ingin pulang.” Jawab David.

Semua perkataannya cukup membuat ayah ibunya untuk melangkah masuk ke dalam ruang interogasi dan memeluk David yang mulai menangis. Begitu juga dengan Collins yang melihat mereka. Ybarra meninggalkan mereka yang saling menangis sambil berpelukan. Bayangkan saja bagaimana saat kita sudah merelakan seseorang pergi dan waktu telah berlalu begitu lama, kemudian orang itu datang kembali dengan keadaan yang lebih dari cukup.

63

64

Collins seolah berada dalam kebimbangan tentang mempercayai anaknya masih hidup dan tinggal di suatu tempat atau anaknya memang telah tiada. Tapi dia tetap terlihat bahagia dengan kembalinya David yang sedikitnya membawa harapan tentang Walter padanya.

Ybarra mengantarkan keluarga Clay dan Collins keluar dari kantor polisi. Ia mengatakan bahwa semua yang baru saja terjadi adalah diluar dugaan. Setelah  5 tahun dan kasus ditutup, saat semua orang mengira bahwa semua anak-anak telah tewas, kemudian David datang. Ybarra mengatakan kalau semua ini tidak akan terjadi jika bukan karena Walter.

65

“Anakmu melakukan tindakan yang berani, Mrs. Collins. Kau seharusnya sangat bangga padanya.”

“Aku bangga.”

“Kau masih berpikir bahwa dia masih diluar sana?” tanya Ybarra.

66

“Mengapa tidak? 3 anak lari malam itu, detektif. Dan jika salah satu keluar, mungkin salah satu atau keduanya akan melakukan itu juga. Mungkin Walter berada diluar sana, mempunyai perasaan takut yang David lakukan. Takut untuk pulang ke rumah dan memperkenalkan dirinya, atau dia takut mendapat masalah. Tapi apapun yang terjadi. Itu memberikanku sesuatu yang tidak kupunya sebelum  hari ini. ”

“Apa itu?” tanya Ybarra.

“Harapan.” Jawab Collins dengan senyumnya. Collins pun pergi setelah Ybarra sempat memberi hormat padanya dengan mengangkat sedikit topinya. Collins mengangguk kecil dan kemudian pergi menyeberangi jalan.

67

 

Setelah pemeriksaan persidangan, Kapten Jones diberhentikan, Chief Davis diturunkan pangkatnya dan Walikota Cryer memilih untu tidak ikut pemilihan. Selama sisa hidupnya, Pendeta Briegleb menggunakan radio untuk mengungkapkan kejahatan polisi dan politik korupsi. Untuk bebas dari skandal, komunitas Wineville, California berganti nama menjadi Mira Loma. Christine Collins tidak pernah berhenti mencari anaknya.

 

Itu adalah beberapa catatan setelah David Clay kembali bertemu dengan kedua orangtuanya. Saya sempat googling untuk mencari bagaimana kelanjutan kisah ini setelah itu. Apakah Walter dan Jeffrey ditemukan atau tidak.

Saya mengulasnya dalam Fakta Di Balik Wineville Coop Murder yang akan saya update linknya jika sudah ada. ^^

Leave a comment